BERADUNYA
KANDIDAT SELEBRITIS PADA PANGGUNG PILGUB JABAR
Pilgub Jabar dihadapkan pada satu
kenyataan sosial politik yaitu Beradunya kandidat selebritis. hanya dua
pasangan calon yang tidak merefresentasikan simbol artis yaitu paket Kang
Yance-Tatang FH dan paket independent Dikdik-Cecep. Sementara tiga pasangan
lain berasal dari latar belakang keartisan. Dede Yusuf dan Rieke maju sebagai
Calon Gubernur sementara Deddy Mizwar sebagai Cawagub.
Pasangan dari unsur independen
atau non parati telah lebih dulu mendaftar yaitu Dikdik Arif Mansur - Cecep S
Toyib. Pada hari terakhir menjelang penutupan empat pasangan yang diusung
partai mendaftar secara berturut-turut dari pagi hingga malam hari. Mereka
adalah Rieke-Teten Masduki, Heryawan-Dedi Mizwar, Dede Yusuf-Lex Laksamana,
serta Irianto MS Syaifudin-Tatang Farhanul Hakim.
Tiga tokoh dari pasangan Cagub/wagub
adalah tokoh-tokoh yang sebelum memasuki dunia politik dikenal sebagai artis.
nama-nama tokoh artis yang meramaikan Pilkada Jabar, yaitu: Rieke Diah
Pitaloka, yang menjadi tenar gara-gara sinetron Bajaj Bajuri , Dede Yusuf yang
mulai tenar dalam film Catatan Si Boy, serta Dedy Mizwar yang pada
film Naga Bonar serta makin banyak dikenal pada sinetron Para Pencari Tuhan.
Tiga aktor dan aktris yang tampil
pada Pilkada Jabar tersebut bukan aktor dan aktris ecek-ecek pada bidangnya.
Mereka adalah pemain peran yang handal. Film dan sinetron yang mereka perankan
bukan berjenis opera sabun yang sering mengharu biru dan menjual mimpi dan
nyerempet syahwat. Mereka pemain peran yang bermutu dan kreator yang pantas
diacungi jempol pada bidangnya.
Dede Yusuf dan Rieke telah memasuki
dunia politik sebelum mencalonkan diri pada Pilkada Jabar 2013-2018. Dede Yusuf
bahkan menempati posisi petahana (incumbent) pada pertarungan kali ini
sehubungan dengan jabatannya saat ini sebagai Wakil Gubernur Jawa Barat periode
2008-2013, sedangkan Rieke Diyah Pitaloka adalah anggota DPR RI periode
2009-2014. Adapun Deddy Mizwar telah beberapa tahun belakangan mulai
‘nyerempet-nyerempat’ politik non partisan bersama Jend (purn) Saurip Kadi
dalam program Negeri Merak dengan mengkritik kebijakan pemerintah.
Kemunculan aktor dan aktris ternama
di kancah politik memunculkan Realitas baru bahwa politik bangsa kita
hanya membentang antara hiburan dan seni.
Pada Pemilu pasca reformasi,
fenomena artis menjadi andalan partai dalam meraih dukungan dan suara telah
menjadi kelaziman. Cara ini merupakan cara instan memperkenalkan partai yang
baru mulai berdiri di seiring dengan terbukanya arus demokrasi pasca reformasi.
Persoalnnya kemudian adalah bahwa fungsi partai menjadi tanda-tanya besar.
Kader partai enggan melakukan kerja-kerja politik ke basis rakyat karena semata
mengandalkan publik figur produk sinetron.
Pengamat politik dari Universitas
Indonesia (UI), Ari Junaedi, menyebut kehadiran sejumlah artis pada ajang
Pemilu Kepala Daerah (Pemilu Kada) Jawa Barat, sebagai malapetaka politik.
Pasalnya, para artis, di dalam dunia politik, khususnya di parlemen terbukti
gagal memerjuangkan nasib rakyat. Mereka lebih meributkan sengketa soal
restorannya, kisah asmaranya, atau tren busana yang dikenakannya.
"Inilah yang saya sebut sebagai malapetaka politik. Partai politik
(parpol) telah gagal merekrut kader-kader potensial”
Cara instan mengandalkan artis
populer berakibat partai secara institusional tidak bekerja di tingkat basis,
bahkan cendrung mengabaikan nasib rakyat. Relasi politik antara partai dengan
rakyat menjadi kendor. Bahkwan relasi kepentingan pun bisa tidak terbangun.
Melainkan semata-mata silaturahmi sekali dalam lima tahunan.
Setiap momentum politik tak lebih
dari sekedar hiburan lima tahunan, dengan berbagai atraksi seni politik yang
dimainkan oleh elit-elit partai politik. Dan tentunya ini bukanlah salah Rieke,
bukan salah Dede, dan bukan juga salah Dedi Mizwar. Siapa yang patut
disalahkan? Partai selaku pengunsung kader kader artis tersebut.
Nama Anggota:
AL MUSHOWWIR(41809202)
MEDIANA CRISHANTINA(41809107
FHILIPS YB LASAMAHU (41807812)
RENO KURNIAWAN(41809120)
BERRY ARNELDI(41808963)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan anda berkomentar, namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam.
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.